2 February 2011

MSG, musuh dalam selimut bagi Otak

Makanan Anda bisa jadi musuh terbesar Anda? Mengapa?
Dapatkah yogurt dari bahan organik yang dimakan nenek Anda membuatnya mengalami Alzheimer lebih dini? Dapatkah makanan bayi Anda membuat si anak berada di jalur yang menuju pada penyimpangan fisik? Atau dapatkah sup yang rajin Anda santap menghajar Anda dengan sakit kepala berat atau migran?

Dr. Russell Blaylock mengatakan semua hasil buruk ini kemungkinan karena penyedap rasa yang dikenal sebagai monosodium glutamate, atau MSG.
Semua penderitaan ini terjadi terhadap hewan laboratorium yang mengkonsumsi MSG. Dan manusia ternyata lebih sensitif lagi, khususnya ketika mengkonsumsinya dalam waktu yang lama.
Blaylock mengatakan : “Meski hanya dengan memberikan sedikit dosis di awal hidupnya – kita memberi dampak pada keseluruhan hidup binatang itu. Ketika kita melakukannya, kita melihat kerusakan yang dramatis pada otak binatang itu – bukan hanya pada pusat kegemukan – namun pada pusat kontrol memori, kontrol belajar, interaksi sosial dan kendali sosial”.

Spesialis sakit kepala Dr. David Buchholz yakin bahwa MSG menyebabkan sakit kepala migran secara nyata bagi jutaan orang. Buchholz mengatakan, “Itu benar. Ini adalah eksitoksin, dan MSG menghidupkan mekanisme sakit kepala dan membuat Anda merasa sakit yang amat sangat”.
Eksitoksin adalah substansi yang menguasai sel hingga mengalami kerusakan – bertindak seperti racun. Dan mungkin ada banyak racun bagi khalayak umum.


MSG secara langsung dapat memperburuk autisme, mengurangi kemampuan perhatian dan hiperaktif. Dan MSG dapat menyebabkan otak menjadi tidak terangkai, khususnya bagi bayi yang berada di rahim dan pada awal-awal kehidupan. 
Kerusakan pada koneksi otak dapat mengacaukan hingga hampir semua fungsi otak, dari kendali hormon hingga perilaku dan kecerdasan.
Itulah yang terjadi terhadap janin tikus. Setelah diberi makan MSG, janin tikus tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan mental – hingga mereka semakin tua dan mulai gagal menyelesaikan tugas-tugas kompleks. Otak semakin tumpul, tikus semakin bodoh.


Dan manusia lima kali lebih sensitif terhadap MSG dibanding tikus – bayi bahkan lebih lagi. 


Dr. Buchholz mengatakan, “Itu semua ada dalam produk makanan komersial prosesan, dimana produk tidak akan memiliki cita rasa seperti itu jika tidak memiliki penyedap rasa yang ditambahkan pada produk. Dan penyedap rasa itu tidak selalu dilabeli sebagai MSG atau monosodium glutamate. Itu dilabeli sebagai protein hidrolisa atau penyedap alami, dan Anda tidak akan pernah menyangkanya”.
Makanan yang mengandung MSG dapat ditemukan ketika Anda melihat label kandungan yang bertuliskan kata-kata “glutamate“. Dan untuk khalayak umum, Blaylock mengatakan ada kebenaran yang sederhana :  

“Menghindari MSG dapat menjadi langkah paling baik yang Anda lakukan untuk otak Anda”.

Di Indonesia, masyarakat juga diserang dengan produk mie instant, snack yang jadi teman santapan sehari-hari. Anak-anak kecil menyantap makanan kemasan penuh MSG atau vetsin. Ingin punya bangsa yang cerdas di kemudian hari? Sadarlah dari sekarang, jauhi MSG.


No comments:

Post a Comment